Himpunan Pelajar Mahasiswa Kutai Kartanegara Kal-Tim (HPMK3T) Makassar dan Himpunan Pelajar Mahasiswa Kabupaten Wajo (Hipermawa), Senin (25/7) menggelar seminar pengusulan gelar pahlawan nasional bagi Sultan Adji Muhammad Idris, di Ball Room Hotel Clarion, Makassar.
SEMINAR bertema "Menguak Sejarah Kedua Tokoh Sultan Adji Muhammad Idris dan Lamaddukelleng" yang merupakan wujud patriotisme dua generasi sebagai jati diri bangsa. Seminar yang dibuka Asisten III Setkab Wajo Andi Maddukelleng Oddang dihadiri 200 peserta yang terdiri para mahasiswa, sejarawan dan tokoh masyarakat. Selain itu juga hadir sejumlah pejabat di antaranya Muspida Provinsi Sulawesi Selatan, Muspikab Wajo dan Kepala Dinas Sosial Kukar Drs Mursito MM beserta rombongan yang mewakili Pemkab Kukar.
Dalam seminar tersebut panitia menghadirkan para panelis andal seperti Prof DR Anhar Gong Gong, Prof DR Andi Imah Kesuma dan Adji Bambang Imbran yang semuanya dikenal sebagai budayawan.
Ketua panitia Abdillah mengatakan, terlaksananya kegiatan ini tidak terlepas bantuan Pemkab Kukar melalui Dinas Sosial Kabupaten, dan kerjasama antara mahasiswa HPMK3T Makassar dan mahasiswa Hipermawa.
Mengenai digelarnya seminar ia menyatakan, sejarah haruslah sejalan dengan literatur (penelitian) yang ada. Namun sejarah perjuangan para tokoh pejuang seringkali menimbulkan banyak perbedaan antara satu literatur dengan literatur lainnya.
Seperti tokoh pejuang dari Kukar Sultan Adji Muhammad Idris yang merupakan Sultan Kerajaan Kutai Kartanegara Ing Martadipura ke-14 yang berjuang bersama Lamaddukelleng untuk membebaskan Wajo dari cengraman penjajah Belanda.Abdillah mengatakan Lamaddukelleng sudah menjadi tokoh pejuang yang mendapatkan penghargaan sebagai pahlawan nasional. Namun Sultan Adji Muhammad Idris belum mendapatkan penghargaan sebagai pahlawan nasional.
"Padahal sejarah mengungkapkan perjuangan Sultan Adji Muhammad Idrisyang rela meninggalkan kursi tahta kerajaannya, beserta rakyatnya bahkan anak istrinya demi membantu Aroe Paneki (raja Wajo), Lamaddukelleng mengusir Belanda dari bumi Sulawesi Selatan," ujar Dillah yang juga Sekretaris HPMK3T Makassar.
Sementara itu Kepala Dinas Sosial Kukar Mursito dalam sambutannya, mengatakan Pemkab Kukar mengucapkan terima kasih dan rasa bangga kepada mahasiswa Kukar dan Wajo yang pada hari ini telah melaksanakan kegiatan tersebut dengan anggaran yang seminim-minimnya.
“Bupati Kukar Rita Widyasari menitip pesan kepada kami untuk menyampaikan pesan kepada para panelis atau narasumber, terutama Bapak Anhar Gong Gong mudah-mudahan dalam seminar kali ini pengusulan nama Sultan Adji Muhammad Idris sebagai pahlawan nasional dapat terwujud. Karena Lamaddukelleng sendiri telah diangkat menjadi pahlawan nasional oleh pemerintah pusat, melalui Dirjen Sosial dan salah satu tim penyusunnya adalah Prof DR Anhar Gong-gong," ujar Mursito.
Mursito juga berharap selain nama Sultan Adji Muhammad Idris, masih ada dua nama pejuang Kerajaan Kutai Kartanegara Ing Martadipura yang juga akan diusulkan, yakni Sultan Muhammad Salehuddin dan Panglima Awang Long Singopati untuk diberikan gelar sebagai Pahlawan Nasional.
"Kami mengharapkan seminar ini menghasilkan kesepakatan bersama baik dari tim panelis maupun peserta untuk mengusulkan dan meloloskan Sultan Adji Muhammad Idris menjadi pahlawan nasional agar Kukar juga mempunyai seorang pahlawan nasional seperti halnya daerah lain," kata Mursito. (hmp05)
Sumber : http://www.kaltimpost.co.id/?mib=berita.detail&id=108077
Minggu, 08 April 2012
Kukar Usul Gelar Pahlawan untuk Sultan Adji Muhammad
04.00
No comments
0 komentar:
Posting Komentar